Minggu, 03 Januari 2016

Ya rasulullah salamun alaik versi tum hi ho terbaru

Selasa, 30 Juni 2015

Resep jitu Dapat Berjumpa Rasulullah SAW



Sayyidil Habib Ali al-Jufri:

Allah tunjukkan kepada orang-orang beriman, jalan untuk bisa menjadi orang yang beruntung dan mulia: kehormatan untuk bisa bersama dengan Nabi Muhammad ﷺ.

Allah berfirman:


ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين ۚ وحسن أولئك رفيقا

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.(an-Nisa'69).

محمد رسول الله ۚ والذين معه ...

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia... (Al-Fath,29),

يوم لا يخزي الله النبي والذين آمنوا معه ۖ نورهم يسعى بين أيديهم وبأيمانهم

pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka,(al-Tahrim,8).

Bagaimana seseorang bisa bersama Nabi ﷺ ?

1.Dengan mencintai nya,
Rasulullah ﷺ bersabda:

“Seseorang akan bersama dengan orang yang di cintainya, (Riwayat Bukhari dan Muslim).

2.Dengan banyak bersholawat padanya.
Beliau ﷺ bersabda :

“Orang yang paling dekat dengan ku pada yaumil hisab adalah orang yang paling banyak melimpahkan sholawat untukku.(Al-Tirmidhi dan Ibn Hibban).

3.Dengan berperilaku baik (berakhlak mulia).
Junjungan kita, Nabi ﷺ bersabda, (dan semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam orang yang dimaksud beliau),:

“Yang terdekat dari kalian dengan ku pada yaumil akhir adalah mereka yang memiliki akhlakul karimah-mereka yang bisa didekati dan yang mudah bergaul dengan orang lain dan sesiapa yang orang lain pun mudah bergaul dengannya.(Ahmad, al-Tabarani, al-Tirmidhi dan Ibn Hibban)

4.Dengan mengikuti Sunnahnya dan taat padanya Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam,
Allah berfirman :

ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين ۚ وحسن أولئك رفيقا

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.(An-Nisa'i 69),

5.Dengan menjaga (berbuat yang baik) terhadap anak yatim
Nabi ﷺ bersabda:

"Aku dan mereka yang mengurus anak yatim akan seperti dua ini di surga." [Nabi berkata 'dua' sambil mendekatkan kedua jari telunjuk dan jari tengahnya).(Bukhari),.
اللّهمّ صلِّ على سيّدنا محمّدٍ وآله
وصحْبه وسلِّم

- Cara Membersihkan Hati -

- Cara Membersihkan Hati -
by : Habib Ali al Jufri

Seorang petugas kebersihan yg bekerja di Thaba Foundation (lembaga dakwah milik Habib Ali al Jufri di Dubai, UEA) terheran-heran.. Dikarenakan..setiap pagi ia melihat toilet-toilet yg ada di kantor Thaba selalu bersih tanpa diketahui siapa yg membersihkannya, ia berfikir :
“siapa sih yg repot-repot bersihin toilet sebanyak ini, perasaan belum sy bersihin ?“

Hingga akhirnya disuatu malam, ia pulang lebih lambat dari biasanya, ia berkeliling di kantor Thaba, sudah tdk ada orang lagi di kantor itu, tiba-tiba ia mendengar suara dari arah toliet, ia mendekat, dan ia melihat ada seseorng yg sedang membersihkan lantai
tolilet, betapa kagetnya ia setelah mengetahui bahwa “pembersih toilet itu"adalah Bos Thaba Foundation :'' haah.. Habib Ali al Jufri.. ?''

satu pertanyaan : “apa sih yg membuat Habib Ali mau capek-capek bersihin toilet kantornya sendiri ? bukankah masih ada hal lain yg lebih bermanfaat ?
jawabannya mungkin adalah, hal yg pernah di lakukan oleh salah satu
gurunya, Syaikh Mutawalli As Sya'rowi (ulama besar mesir di zamannya), saat itu supir beliau tdk sengaja melihat beliau membersihkan toilet-toilet masjid, si supir bertanya :
''Syaikh..mengapa syaikh membersihkan toilet-
toilet masjid..?''

beliau menjawab :

“ Tadi..ketika aku melihat orang-orang menangis dikrnkan mendengar ceramahku, aku merasa ada sifat sombong dan ujub(jumawa) di hatiku, skrg aku ingin menghinakan diriku (agar aku tdk lupa siapa diriku yg hina ini)“
•benarlah kata Imam Ghazali, semakin tinggi ilmu seseorg, semakin dekat ia kpd Allah, maka akan semakin besar pula sifat tawadhu' dan rendah hatinya, mereka para awliya' adalah contoh dari orang-orang yg benar-benar “merendah“ krn Allah, mereka adalah orang-orang selalu
mementingkan kebersihan “hati“, tdk ada iri, tdk ada benci, dan tdk ada dengki..

Pentingnya Ramadhan

Ramadhan Kariim bersama
Sayyidil Habib Ali Al Jufri:

Jangan biarkan seharipun Ramadan lewat dan Anda tidak meminta pengampunan Allah, hiasi setiap hari anda dengan permohonan/doa sehingga meningkatkan kecintaan Allah padamu, Ramadan adalah kesempatan Anda untuk meningkatkan kedekatan kepada Allah. karena rahmat Allah banyak turun di bulan suci ini, yang datang mengetuk hati banyak orang untuk membuka/membaca kitab-Nya, juga dari Rahmat Nya lah banyak dari hamba Nya yang mau meluangkan waktu untuk berdiri dan bersujud memuji ke agungan Nya serta memohon pengampunan Nya..
Perhatikan tiga hal di bawah ini:

1. Banyak berdoa dan bermohon setiap selesai melakukan ibadah (sholat,ngaji,puasa dll) Meminta Allah untuk membantu Anda dalam pengabdian dan ketaatan karena hanya melalui kemurahan-Nya Anda mampu untuk beribadah. Nabi berkata kepada Muadh ibn Jabal:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « يَا مُعَاذُ, والله إِنِّي لَأُحِبُّكَ, والله إِنِّي لَأُحِبُّكَ فَقَالَ: أُوصِيكَ يَا مُعَاذُ لَا تَدَعَنَّ فِي دُبُرِ كُلِّ صَلَاةٍ أَنْ تَقُولَ اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ » [أخرجه أبو داود]

"Wahai Mu'adz, demi Allah aku mencintaimu, demi Allah aku mencintaimu". Lalu berpesan: "Aku wasiatkan untukmu wahai Mu'adz supaya tidak pernah meninggalkan tiap kali selesai sholat untuk berdo'a: "Ya Allah, berilah aku pertolongan untuk selalu mengingatMu, bersyukur serta baik dalam beribadah". HR Abu Dawud no: 1522.

Perkataan ini dikenal sebagai hadits Lingkaran Cinta, ketika Muadh mengajarkan doa kepada orang lain ia pertama kali akan mengatakan "Demi Allah aku mencintaimu! Jadi jangan meninggalkan (Doa diatas Allahumma a'inni 'alaa dzikrika wasyukrika wahusni 'ibaadatik)"dan mereka yang diajarkan muadz juga akan memberitahu orang-orang yang datang setelah mereka," Kami mencintaimu! Jadi jangan meninggalkan mengatakan doa ini ... "Dst

2. Jaga seerat eratnya pandangan Anda, pendengaran, dan bicara Anda - siang dan malam. Lindungi mereka dari melihat, mendengar dan mengatakan hal-hal yang akan mengecewakan Allah - ini akan menyebabkan semua hal baik menghampiri Anda sebagai akibat dari anggota tubuh Anda sedang dijaga.

3. Berjuang untuk hadirkan Allah dalam ibadah, jangan biarkan amalan ibadah anda menjadi cangkang kosong penuh pemikiran tentang urusan duniawi. Ketika Anda membaca Quran, tidak ada huruf yang Anda baca melainkan adalah kata-kata Allah untuk Anda! Ambillah pelajaran dari sahabat Ikrimah, Sahabat Nabi yang ketika menyentuh Qur'an dan saat matanya jatuh pada surat-surat Al-Qur'an ia akan begitu terpesona dan berseru takjub: "Kalamu Rabbi! Kalamu Rabbi! Kalamu Rabbi! "..." Kata-kata Tuhanku! Kata-kata Tuhanku! Kata-kata Tuhanku! "Dan air mata akan mulai jatuh dari matanya dan kemudian dia akan pingsan saking terpesona sebelum ia bahkan mampu membaca kata-kata tercinta Allah tsb.

Ketahuilah bahwa untuk menghadirkan Allah dalam Ibadah bukanlah hal yang mudah, tidak langsung datang dan dibutuhkan sedikit kerja keras, berusahalah setiap hari meski pada awalnya hati Anda jauh - terus berdoa dan membuat doa dalam keadaan ini, keinginan untuk menghadirkan Allah akan datang perlahan-lahan setelah perjuangan.

Allah berfirman: "Mereka yang berjuang dijalan kami, sesungguhnya kami akan membimbing mereka untuk datang pada kami! "
Jangan melepaskan kesempatan untuk mendapat pengampunan dan kemuliaan bulan ramadan.
Jibril datang kepada Nabi dan mengatakan kepadanya "Semoga dia bukanlah termasuk yang tidak diampuni di bulan Ramadhan, katakan Aamiin!" Dan Nabi berkata "Aamiin" dan dalam hadis lain Nabi berkata: "Semoga dia bukanlah termasuk yang tidak diampuni di bulan Ramadan, karena jika dia tidak diampuni di bulan Ramadhan maka kapan lagi dia akan diampuni? "
Untuk menjelaskan hal ini, ada narasi yang mengatakan: "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman yang tulus, dan berharap pahala dari Allah, maka dosa-dosa sebelumnya akan diampuni ...
اللَّهُمَّ يا اللهُ يا بَصِيرُ صَلِّ على عَبْدِكَ و حَبِيبِكَ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ البَصِيرُ و على آلِهِ و صَحْبِهِ و سَلِّمْ تَسْلِيماً و بِهِ بَصِّرْنِي بِكَ تَبْصِيراً

kemuliaan puasa ramadhan

Habibana Munzir bin Fuad Almusawa Alaihi Rahmatullah:
Tentunya kita fahami bahwa seagung – agung kemuliaan (dari semua bulan adalah) Ramadhan, Ramadhan ini untuk Sayyidina Muhammad SAW. (kemuliaan puasa ramadhan tidak diberikan pada ummat lain) Maka hakikat kemuliaan ini pun bisa dilihat dan bisa kita temukan dalam tuntunan Sang Nabi. Dalam ucapan Sayyidina Sahl bin Sa’ad Radiyallahu ‘anhu diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari.
كُنْتُ أًتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي ثُمَّ تَكُونُ سُرْعَتِيْ أَنْ أَدرَكَ السُّجُوْدَ معَ رَسُولِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“aku makan sahur dengan keluargaku, lalu aku bersegera untuk mendapatkan sujud (shalat fajar) bersama Rasulullah SAW “ (HR. Bukhari ).
Sunnah nya sahur itu bukan setengah dua atau setengah tiga, sahur itu sunnah nya dekat kepada waktu imsak, makin dekat dengan waktu imsak makin baik demikian pahalanya. Tapi Sahabat Sahl bin Sa’ad ini justru sahurnya di waktu yang awal, kalau waktu kita setengah dua atau setengah tiga.
كُنْتُ أًتَسَحَّرُ فِي أَهْلِي ثُمَّ تَكُونُ سُرْعَتِيْ أَنْ أَدرَكَ السُّجُوْدَ معَ رَسُولِ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“ Aku kalau sahur di awal waktu, bukan di akhir waktu..kenapa? karena aku sahur bersama keluargaku lalu aku terburu – buru mendatangi masjid nabawi karena rumahku jauh, untuk mendapatkan sujud bersama Nabi Muhammad SAW, tuk mendapatkan shalat shubuh Ramadhan bersama Rasulullah SAW “.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Demikian para sahabat radiallahu ‘anhum wa ardhaahum, di dalam kemuliaan cinta mereka kepada Sang Nabi. Dan Rasulullah SAW bersabda diriwayatkan dalam Shahih Al Bukhari:
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ، يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ، فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ
untuk orang yang berpuasa itu mempunyai dua kegembiraan; gembira saat berbuka puasa sudah lepas waktunya menahan haus dan lapar dan segala larangan puasanya, dan kegembiraan yang kedua saat dia berjumpa dengan Allah.
فرح بصومه
(gembira dengan puasanya)
apa makna kalimat ini? Maknanya, Orang yang menghadap Allah sedangkan dia dari kelompok orang yang banyak berpuasa , pasti dalam keadaan gembira saat menghadap Allah , bukan dalam keadaan risau , takut, dan sedih .Ini suatu jaminan agung, karena ketika seseorang menghadap Allah itu bergetar semua lutut ketika di panggil oleh Allah untuk mempertanggung jawabkan setiap nafasnya, ketika api neraka memanggil nama para pendosa, dan ketika di saat itulah Allah SWT berfirman dalam sebuah Hadits Qudsi :
أًنَا اْلمَلِكُ، أَنَااْلمَلِكُ أَيْنَ مُلُوْكُ اْلأَرْضِ؟
( Akulah Raja, mana para penguasa dzalim di muka bumi ini..? ) (HR Shahih Bukhari). Di saat itu para raja dan penguasa berjatuhan tidak mampu berdiri dari takutnya kepada Allah.
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Kewibawaan Allah, yang ketika Nabiyullah Musa meminta kepada Allah untuk melihat Allah SWT, maka Allah SWT bertajallaa:
.فَلَمَّا تَجَلَّى رَبُّهُ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُ دَكّا وَخَرَّمُوْسَى صَعِقًا ( الأعراف 143)
Wahai Musa kau melihat gunung di hadapanmu itu, kalau gunung itu bisa bertahan pada tempatnya maka kau bisa melihat Aku, maka (ketika) Allah bukakan satu hijab dari cahaya KeagunganNya) yang Tajallaa, Tajallaa itu menunjukkan cahaya keagunganNya,
جَعَلَهُ دَكًّا
( jadilah gunung itu lebur menjadi debu tidak tersisa sedikitpun dan tidak lagi terlihat )
وَخَرَّ مُوْسَى صَعِقًا
( maka Nabiyullah Musa pun roboh, pingsan ).
Keagungan Rabbul ‘alamin, di saat itu manusia berdiri di hadapan Allah SWT dalam keadaan risau , apakah dia akan ditempatkan di surga ataukah di neraka..
Dan mereka akan menemukan kesemua amal pahala mereka hadir bersama mereka, saat mereka dipanggil Allah. Fulan, di tempat ini…di hari ini…perbuatanmu ini…dihadapan Allah disaksikan oleh semua manusia yang pernah hidup dari zaman Nabi Adam sampai Nabi terakhir, oleh keluarganya, kerabatnya,temannya, musuhnya, semua melihatnya .
Hadirin Hadirat yang dimuliakan Allah..
Dalam keadaan seperti ini kalau muncul kerisauan di dalam hatimu, bagaimana keadaanku kelak saat aku berhadapan dengan Allah ?! Rasul menjawabnya ; Orang – orang yang banyak berpuasa
” فرح بلقاء ربه فرح بصومه “,
mereka gembira tidak bersedih , tidak juga takut
” لَايخَافُوْنَ وَلَا يَحْزَنُوْنَ “,
mereka tidak risau karena mereka banyak puasa di muka bumi, maka mereka masih gembira kata Rasul SAW di saat menghadap Allah , tidak bersedih tidak pula risau, gembira berhadapan dengan Rabbul ‘alamiin. Semoga aku dan kalian menghadap Allah dalam keadaan gembira, walaupun barangkali puasa kita belum sempurna. Semoga Allah membalasnya dengan kasih sayang dan rahmatNya hingga sempurna.

Wallahu'alam
Allahumma Sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa Shobihi wasalim

Google Santri