Senin, 23 Desember 2013

** Mutiara Kisah Uwais al-Qarny R.A (BAG. II) **

** Mutiara Kisah Uwais al-Qarny R.A (BAG. II) **

(Lanjutan Bag. I; Lihat post sebelumnya)
Tahun terus berjalan, dan tak lama kemudian Nabi SAW wafat, hingga kekhalifahan Abu Bakar telah di estafetkan Khalifah Umar bin Khattab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda dan wasiyat Nabi SAW. tentang Uwais al-Qarny, sang penghuni langit. Ia segera mengingatkan kepada Imam Ali a.s. untuk mencarinya bersama. Sejak itu, setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, beliau berdua selalu menanyakan tentang Uwais al-Qorni, apakah ia turut bersama mereka.

Di antara kafilah-kafilah
itu ada yang merasa heran, apakah sebenarnya yang terjadi sampai-sampai ia dicari oleh beliau berdua. Rombongan kafilah dari Yaman memang sering menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka.

Suatu saat, ketika Uwais al-Qorni tak kunjung ketemu, Umar pun dengan kebijakannya memerintahkan agar semua penduduk Yaman yang telah dewasa agar berangkat menunaikan ibadah haji atas undangan Khalifah. Maka pada tahun tersebut, berangkatlah hampir seluruh lelaki dewasa dari Yaman. Melihat rombongan kafilah dari Yaman datang, segera khalifah Umar bin Khattab dan Imam Ali a.s. mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais turut bersama mereka. Rombongan itu mengatakan bahwa tidak ada nama Uwais yang layak dicari oleh Khalifah. Yang ada adalah seseorang yang kebetulan bernama Uways, tapi ia hanyalah seorang penggembala unta dan domba yang tak selayaknya dicari.

Uways penggembala itu memang ia ada bersama mereka dan sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, beliau berdua bergegas pergi menemui Uwais al-Qorny. Sesampainya di kemah tempat Uways berada, Khalifah Umar bin Khattab dan Imam Ali a.s. memberi salam. Namun rupanya Uwais sedang melaksanakan shalat dikerumuni oleh kelompok unta sehingga terhalang dari pandangan.

Setelah mengakhiri shalatnya, Uwais menjawab salam kedua tamu agung tersebut sambil bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada ditelapak tangan Uwais, sebagaimana pernah disabdakan oleh baginda Nabi SAW sesuai hadist riwayat Muslim. Memang benar! Dia penghuni langit, sebagaimana pertanda yang diberikan Nabi! Uwais pun ditanya oleh kedua tamu tersebut: “Siapakah nama saudara ? “Abdullah”, jawab Uwais.

Mendengar jawaban itu, kedua sahabatpun tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya ?” Uwais kemudian berkata: “Anda berdua sebetulnya siapa?” Kami ini Amirul Mu’minin Umar bin Al- Khottob dan ini Ali” Ketika itu barulah Uwais berkata: ”Nama saya Uwais al-Qorny”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa sang ibu telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Imam Ali a.s. memohon agar Uwais berkenan mendo’akan untuk mereka.

Uwais enggan dan dia berkata kepada khalifah, “Sayalah yang harus meminta do’a kepada kalian”. Mendengar perkataan Uwais, Khalifah berkata, “Kami datang ke sini untuk mohon do’a dan istighfar dari anda sesuai wasiyat Rasul”. Uwais menjawab: “Do’aku bukan hanya untuk kalian berdua, namun untuk seluruh penghuni alam”.

Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais al-Qorny akhirnya mengangkat kedua tangannya, berdo’a dan membacakan istighfar…. (Syekh Alwi Al- Haddad: Ad- Da’watut Taammah Wa Tadzkiroul ‘Aammah halaman 65″). Setelah itu Khalifah Umar berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais, untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menolak dengan halus dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi”.

Setelah kejadian itu, nama Uwais kembali tenggelam tak terdengar beritanya. Namun Syukurlah, beberapa hadist menyebutkan tentang riwayat Uwais Al- Qorny yang dapat kita jadikan teladan: “Seseorang yang bila hadir tak ada yang peduli- bila ia tak hadir tak ada seorangpun yang mencari. Seorang yang tiada dikenal dibumi namun amat masyhur di langit”, dialah Uwais Al- Qorny Al- Yamani.
 

0 komentar:

Posting Komentar

Google Santri