Kamis, 31 Juli 2014

Meringankan Kesulitan Orang Lain

Habib Novel Bin Muhammad Alaydrus, Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir Ar-Raudhah, Solo)
help-people-300x292Dalam perjalanan hidup ini, apa pun pekerjaan kita, tentu tidak terlepas dari kesulitan.  Bahkan langkah kaki ini terkadang terhenti karena beban berat yang menghadang di hadapan kita.  Tentunya kita tidak ingin terbelenggu oleh berbagai kesulitan hidup bukan? Kita butuh solusi, jalan keluar yang cepat dan tepat.  Bukan sekedar teori yang belum teruji kebenarannya untuk menyelesaikan permasalahan kita.  Sungguh beruntung kita sebagai umat Rasulullah saw, karena beliau saw telah memberikan solusi, jalan keluar yang sangat mudah, cepat dan tepat untuk mengatasi persoalan hidup kita.    
Rasulullah saw bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ. وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.
Barang siapa yang membantu seorang Mukmin agar terlepas dari salah satu kesulitan dunia, maka Allah membebaskannya dari salah satu kesulitan akhirat.  Dan barang siapa meringankan beban seorang Muslim yang sedang terlilit hutang, maka Allah akan memudahkan urusan dunia dan akhiratnya.  (Hadits Sahih, diriwayatkan oleh Imam   Muslim)
Artinya, jika kita ingin masalah kita selesai, maka bantulah untuk menyelesaikan masalah orang lain, membantu meringankan beban saudara kita sesama muslim, baik dengan bantuan harta, tenaga maupun pikiran atau nasehat untuk kebaikan.  Misalnya, saat kita terlilit hutang, bingung bagaimana melunasi hutang-hutang kita, maka cobalah untuk membantu melunaskan hutang orang lain yang lebih kecil dari kita, atau menghibur orang-orang yang sedang bersedih.
Pernah suatu malam Auza’iy ‘memergoki’ Khalifah Umar masuk ke rumah seorang janda. Ketika keesokan harinya Auza’iy datang ke rumah itu, ternyata penghuninya seorang janda tua yang buta dan sedang menderita sakit. Janda itu mengatakan, bahwa tiap malam ada orang yang datang ke rumahnya untuk mengirim makanan dan obat-obatan, serta menyapu rumahnya. Akan tetapi janda tua itu tidak pernah tahu siapa orang itu, padahal orang yang mengunjunginya tiap malam tersebut tak lain adalah adalah khalifah Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu.
Selamat beramal, semoga sukses dunia akhirat.

Sumber  : http://beritalangit.com/meringankan-kesulitan-orang-lain/

Jadilah Orang Yang Cerdas

(Habib Novel bin Muhammad Alaydrus, Pengasuh Majelis Ilmu Dan Dzikir Ar-Raudhah, Solo)

Termasuk yang manakah kita, orang yang cerdas atau bodoh?  Sangat jelas hidup ini sementara dan pasti kita akan meninggalkan dunia ini.  Kapan kita mati?  Tak ada satupun yang mampu menjawab pertanyaan ini.  Yang pasti kematian bisa menghampiri kita kapan pun juga.  Setelah mati, kita berada di mana?  Di alam kubur, hingga kiamat tiba, setelah itu dibangkitkan, dihalau ke padang mahsyar, didiamkan di sana ribuan tahun dengan tubuh telanjang dan matahari berada di atas kepala dengan jarak terdekat, kemudian dilakukan perhitungan amal, dan berakhir di Surga atau Neraka.
Artinya, di dunia hanya sesaat, sedangkan perjalanan Akhirat panjang dan abadi.  Sementara itu, kebahagiaan kita di sana, bergantung dengan cara hidup kita di sini (semasa hidup di dunia).  Seorang yang pintar, yang cerdas, tentu akan menggunakan setiap napasnya untuk mengumpulkan bekal sebanyak mungkin untuk Akhiratnya.  Oleh karena itu, sungguh benar sabda Rasulullah saw berikut:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوْتِ، وَالعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمنَّى عَلَى الله
Orang yang cerdas adalah dia yang selalu memperhitungkan (mengamati) dirinya dan beramal untuk kehidupannya setelah kematian nanti, sedangkan orang yang lemah adalah ia yang senantiasa menuruti keinginan hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah.  (Hadits Hasan Shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Majah danTirmidzi)
Yang dimaksud berangan-angan kepada Allah adalah ia berharap Allah akan mengampuni dan tidak menyiksanya, akan tetapi ia tidak beramal saleh dan tetap melakukan berbagai kemaksiatan.
Oleh karena itu, jadilah orang yang cerdas, mari kita bangun istana kita di Akhirat sekarang juga.  Jadikan setiap gerak dan diam kita untuk Akhirat kita.  Selamat beramal.

 Sumber   : http://beritalangit.com/jadilah-orang-yang-cerdas/

Google Santri